KATA
PENGANTAR
Puji
syukur kehadirat Allah yang maha kuasa
atas kekuatan, kesempatan dan kemampuan yang diberikan-Nya pada penulis
sehingga makalah ini dapat diselesaikan.
Penulis
menyadari bahwa pada makalah ini masih banyak kekurangan. Oleh karena itu
penulis mengharapkan masukan terutama kepada dosen mata kuliah radiokimia,
untuk membangun perbaikan di masa yang akan datang.
Akhirnya
penulis ucapkan terima kasih pada semua pihak yang telah memberikan bantuan
dalam penyusunan makalah ini, semoga makalah ini bermanfaat bagi kita semua.
Manado 16
april 2012
PENULIS
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR …………………………………….. 1
DAFTAR ISI …………………………………………….. 2
BAB 1. PENDAHULUAN
A.
LATAR BELAKANG …………………………………….. 3
B.
RUMUSAN MASALAH ……………………………………. 4
C.
TUJUAN PENULIS …………………………………………….. 4
BAB II. PEMBAHASAN
A.
PENGERTIAN REAKTOR NUKLIR ………………………… 5
B.
PENYEBAB REAKTOR
NUKLIR ………………………… 8
C.
KRONOLOGI
(KEJADIAN)…………………………………… 11
D.
DAMPAK ………………………………………………… 14
BAB III.PENUTUP
A.
KESIMPULAN ……………………………………………… 17
B.
SARAN ……………………………………………... 17
DAFTAR PUSTAKA ……………………………………………… 18
BAB 1
PENDAHULUAN
A.
LATAR BELAKANG
Dewasa ini, kebutuhan energi
adalah masalah utama yang dihadapi oleh beberapa negara. Semua kebutuhan hidup
manusia dipasok oleh energi khususnya listrik, mulai dari kebutuhan rumah
tangga hingga industri-industri utama negara yang menentukan kekuatan ekonomi
negara. Negara indonesia adalah negara dengna jumlah penduduk besar. Secara
tidak langsung kebutuhan energi listrik semakin hari semakin bertambah hanya
dari kebuthan rumah tangga. Belum lagi jika indonesia ingin menjadi negara
industri, maka harga listrik harus murah dan dalam jumlah yang besar. Semakin
besar jumlah energi dan semakin murahnya harga energi maka secara tidak
langsung industri-industri di indonesia akan cepat berkembang, dan mampu
bersaing secara regional. Semakin banyaknya kebutuhan energi yang dibutuhkan
negara, sedikitnya energi alternatif ramah lingkunngan dan hemat, menipisnya
persediaan sumber energi tidak dapat diperbaharui, serta naiknya harga bahan
bakar fosil, maka energi yang murah dan hemat seperti energi nuklir akan
menjadi salah satu solusi.
Menurut badan energi atom internasional
nuklir dan sumber sumber tenaga air memiliki 50-100 kali emisi rumah kaca lebih
rendah dari pada batubara. Namun analisis menunjukkan ramah lingkungan energi
nuklir tidak memperhitungkan emisi pertambangan dan pengangkutan bahan bakar
nuklir. Kombinasi energi alternatif seperti angin, energi matahari dan energi
pasang surut sangat aman tapi sulit menghasilkan energi yang berkelanjutan.
Energi matahari dan energi angin sangat bergantung pada alam, tidak sepanjang
hari angin berhembus dan matahari bersinar, sehingga sulit untuk mendapatkan
energi yang berkelanjutan. Bisa menjadi daya yang berkelanjutan namun
membutuhkan tempat penyimpanan daya seperti batrai yang harganya juga tidak
murah. Tapi pembangkit listrik tenaga nuklir memiliki keunggulan dapat
menghasilkan tenaga besar dan dalam waktu yang cukup lama.
Untuk membangun sebuah PLTN maka
harus belajar dari peristiwa Fukushima daichi, chernobyl, dan three mile
island. Semuanya memiliki dampak radiasi tidak baik terhadap mausia juga
terhadap lingkungan. Walaupun begitu dalam kehidupan sehari-hari sebenarnya
manusia menerima radiasi mulai dari sinar matahari sampai naik pesawat terbang
namun dalam radiasi yang wajar, sehingga mungkin nuklir bisa aman jika
digunakan secara bijak.
B.
RUMUSAN MASALAH
1.
Apa itu reaktor nuklir dan apa saja jenis-jenisnya?
2.
Apa penyebab
reaktor fukhusima ?
3.
Bagaimana Kejadian (kronologi ) fukhusima ?
4.
Bagaimana efek kebocoran reaktor nuklir bagi manusia
dan lingkungan?
C.
TUJUAN PENULISAN
1.
Mengetahui apa itu reaktor nuklir dan berbagai jenis
reaktor nuklir.
2.
Mengetahui penyebab reactor fukhusima
3.
Mempelajari struktur dan prinsip kerja reaktor nuklir.
4.
Mengetahui efek kebocoran reaktor nuklir bagi manusia
dan lingkungan.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian PLTN FUKUSIMA dan REAKTOR NUKLIR
Pembangkit Listrik Tenaga
Nuklir Fukushima I (福島第一原子力発電所 Fukushima
dai-ichi genshiryoku hatsudensho?,
Fukushima I NPP, 1F), sering disebut sebagai Fukushima Dai-ichi, adalah
sebuah pembangkit listrik tenaga nuklir
yang terletak di kota Okuma di Distrik Futaba, Prefektur Fukushima, Jepang. Dengan 6
unit terpisah yang terletak di situs dengan jumlah tenaga 4,7 GW, Fukushima I
adalah satu dari 25 pembangkit listrik tenaga nuklir terbesar di dunia.
Fukushima I adalah pembangkit listrik tenaga nuklir pertama yang dibangun dan
dijalanakan seluruhnya oleh Tokyo
Electric Power Company (TEPCO).Pada Maret 2011, karena gempa bumi dan tsunami Sendai,
pemerintah Jepang mendeklarasikan sebuah "keadaan darurat tenaga
nuklir" dan mengevakuasi ribuan penduduk yang tinggal dekat Fukushima I.
Ryohei Shiomi dari komisi keselamatan nuklir Jepang mengatakan bahwa para
pejabat prihatin tentang kemungkinan kebocoran
nuklir.Pembangkit
Listrik Tenaga Nuklir Fukushima II, yang terletak 115 kilometer
(71 mil) di sebelah selatan, juga dijalankan oleh TEPCO.
Reaktor nuklir adalah tempat
terjadinya reaksi inti berantai terkendali, baik pembelahan inti (fisi) ataupun
penggabungan inti (fusi). Reaksi yang terjadi pada reaktor nuklir baik untuk
reaktor penelitian maupun reaktor daya konvensional, masih didasarkan pada
terjadinya reaksi pembelahan inti fissil (inti dapat belah) oleh tembakan
partikel neutron. Inti fissil yang ada di alam adalah Uranium dan Thorium,
sedangkan neutron bisa dihasilkan dari sumber neutron. Reaksi nuklir ini akan
menghasilkan energi panas dalam jumlah cukup besar. Pada reaktor daya, energi
panas yang dihasilkan dapat digunakan untuk menghasilkan uap panas, dan
selanjutnya digunakan untuk menggerakkan turbin-generator yang bisa
menghasilkan listrik. Sedangkan pada reaktor penelitian, panas yang dihasilkan
tidak dimanfaatkan dan dapat dibuang ke lingkungan.
Selain energi panas, ada dua sampai tiga partikel
neutron yang dihasilkan setiap kali terjadi reaksi. Partikel ini bisa
dimanfaatkan untuk proses reaksi berikutnya dengan sasaran inti fissil yang
belum terbelah. Reaksi ini bisa berlangsung secara terus-menerus pada kondisi
neutron dan inti fissil masih memungkinkan.
1. Komponen
utama reaktor nuklir
a. Tangki
reaktor
Tangki ini bisa berupa tabung (silinder) atau bola yang dibuat dari logam campuran dengan ketebalan sekitar 25 cm. fungsi dari tangki adalah sebagai wadah untuk menempatkan komponen-komponen reaktor lainnya dan sebagai tempat berlangsungnya reaksi nuklir. Tangki yang berdinding tebal ini juga berfungsi sebagai penahan radiasi agar tidak keluar dari sistem reaktor.
Tangki ini bisa berupa tabung (silinder) atau bola yang dibuat dari logam campuran dengan ketebalan sekitar 25 cm. fungsi dari tangki adalah sebagai wadah untuk menempatkan komponen-komponen reaktor lainnya dan sebagai tempat berlangsungnya reaksi nuklir. Tangki yang berdinding tebal ini juga berfungsi sebagai penahan radiasi agar tidak keluar dari sistem reaktor.
b. Teras reaktor
Komponen reaktor yang berfungsi sebagai tempat untuk bahan bakar. Teras reaktor dibuat berlubang (kolom) untuk menempatkan bahan bakar reaktor yang berbentuk batang. Teras reaktor dibuat dari logam yang tahan panas dan tahan korosi.
Komponen reaktor yang berfungsi sebagai tempat untuk bahan bakar. Teras reaktor dibuat berlubang (kolom) untuk menempatkan bahan bakar reaktor yang berbentuk batang. Teras reaktor dibuat dari logam yang tahan panas dan tahan korosi.
c. .
Bahan bakar nuklir
Bahan bakar adalah komponen utama yang memegang peranan penting untuk berlangsungnya reaksi nuklir. Bahan bakar dibuat dari isotop alam seperti Uranium, Thorium yang mempunyai sifat dapat membelah apabila bereaksi dengan neutron.
Bahan bakar adalah komponen utama yang memegang peranan penting untuk berlangsungnya reaksi nuklir. Bahan bakar dibuat dari isotop alam seperti Uranium, Thorium yang mempunyai sifat dapat membelah apabila bereaksi dengan neutron.
d. Bahan
pendingin
Untuk mencegah agar tidak terjadi akumulasi panas yang berlebihan pada teras reaktor, maka dapat dipergunakan bahan pendingin untuk pertukaran panasnya. Bahan pendingin ini bisa digunakan air atau gas.
Untuk mencegah agar tidak terjadi akumulasi panas yang berlebihan pada teras reaktor, maka dapat dipergunakan bahan pendingin untuk pertukaran panasnya. Bahan pendingin ini bisa digunakan air atau gas.
e. Elemen
kendali
Reaksi nuklir bisa tidak terkendali apabila partikel-partikel neutron yang dihasilkan dari reaksi sebelumnya sebagian tidak ditangkap atau diserap. Untuk mengendalikan reaksi ini, reaktor dilengkapi dengan elemen kendali yang dibuat dari bahan yang dapat menangkap atau menyerap neutron. Elemen kendali juga berfungsi untuk menghentikan operasi reaktor (shut down) sewaktu-waktu apabila terjadi kecelakaan.
Reaksi nuklir bisa tidak terkendali apabila partikel-partikel neutron yang dihasilkan dari reaksi sebelumnya sebagian tidak ditangkap atau diserap. Untuk mengendalikan reaksi ini, reaktor dilengkapi dengan elemen kendali yang dibuat dari bahan yang dapat menangkap atau menyerap neutron. Elemen kendali juga berfungsi untuk menghentikan operasi reaktor (shut down) sewaktu-waktu apabila terjadi kecelakaan.
f. Moderator
Fungsi dari moderator adalah untuk memperlambat laju neutron cepat (moderasi) yang dihasilkan dari reaksi inti hingga mencapai kecepatan neutron thermal untuk memperbesar kemungkinan terjadinya reaksi nuklir selanjutnya (reaksi berantai). Bahan yang digunakan untuk moderator adalah air atau grafit.
Fungsi dari moderator adalah untuk memperlambat laju neutron cepat (moderasi) yang dihasilkan dari reaksi inti hingga mencapai kecepatan neutron thermal untuk memperbesar kemungkinan terjadinya reaksi nuklir selanjutnya (reaksi berantai). Bahan yang digunakan untuk moderator adalah air atau grafit.
2. Jenis-jenis
reaktor nuklir
1. Berdasarkan
fungsinya
a.
Reaktor penelitian / riset, yaitu reaktor nuklir yang
digunakan untuk tujuan penelitian, pengujian bahan, pendidikan / pelatihan dan
bisa digunakan juga untuk memproduksi radioisotop.
b.
Reaktor daya,
yaitu reaktor nuklir yang digunakan untuk menghasilkan daya listrik /
pembangkit tenaga listrik.
Ada perbedaan antara kedua reaktor ini, yaitu pada reaktor penelitian yang diutamakan adalah pemanfaatan yang dihasilkan dari reaksi nuklir untuk keperluan berbagai penelitian dan produksi radioisotop. Sedangkan panas yang dihasilkan dirancang sekecil mungkin, sehingga dapat dibuang ke lingkungan. Pada reaktor daya yang dimanfaatkan adalah uap yang bersuhu dan bertekanan tinggi yang dihasilkan oleh reaksi fisi untuk memutar turbin, sedangkan neutron yang dihasilkan sebagian diserap dengan elemen kendali, dan sebagian diubah menjadi neutron untuk berlangsungnya reaksi berantai.
Ada perbedaan antara kedua reaktor ini, yaitu pada reaktor penelitian yang diutamakan adalah pemanfaatan yang dihasilkan dari reaksi nuklir untuk keperluan berbagai penelitian dan produksi radioisotop. Sedangkan panas yang dihasilkan dirancang sekecil mungkin, sehingga dapat dibuang ke lingkungan. Pada reaktor daya yang dimanfaatkan adalah uap yang bersuhu dan bertekanan tinggi yang dihasilkan oleh reaksi fisi untuk memutar turbin, sedangkan neutron yang dihasilkan sebagian diserap dengan elemen kendali, dan sebagian diubah menjadi neutron untuk berlangsungnya reaksi berantai.
2. Berdasarkan
bahan pendingin yang digunakan
a.
Reaktor berpendingin air, meliputi reaktor jenis PWR
(Pressurized Water Reactor = reaktor air tekan), BWR (Boiling Water Reactor =
reaktor air didih), GMBWR (Graphite Moderated Boiling Water Reactor = reaktor
air didih moderasi grafit), PHWR (Pressurized Heavy Water Reactor = reaktor air
berat tekan).
b.
Reaktor berpendingin gas, gas yang biasa digunakan
adalah CO2 dan N2. Reaktor yang termasuk dalam jenis ini adalah MR (Magnox
Reactor = reaktor magnox) dan AGR (Advanced Gas-Cooled Reactor = reaktor maju
berpendingin gas).
3. Berdasarkan
bahan moderator (pemerlambat) yang digunakan
a.
Reaktor air ringan : bahan moderasi yang digunakan
adalah air ringan. Reaktor dalam kelompok ini adalah : PWR, BWR, BMBWR.
b.
Reaktor air berat : bahan moderasi yang digunakan
adalah air berat (air yang mempunyai kandungan Deuterium lebih besar daripada
air ringan). Reaktor dalam kelompok ini adalah : PHWR dan Reaktor Candu
(Canadium-Deuterium-Uranium).
c.
Reaktor grafit :
bahan moderasi yang digunakan adalah grafit. Reaktor dalam kelompok ini adalah
: MR, AGR, dan RBMR (reaktor yang digunakan oleh Rusia).
B.
Penyebab reaktor nuklir fukhusima
Ledakan pada reaktor nuklir di Fukushima telah
terjadi tiga kali sejak gempa dengan kekuatan 9 mengguncang Jepang, Jumat
(11/3/2011) lalu. Ledakan pertama terjadi di reaktor nomor 1 hari Sabtu lalu,
disusul ledakan di reaktor nomor tiga Senin, dan ledakan terakhir terjadi
di reaktor nomor 2, Selasa. Banyak pihak mengkhawatirkan terjadinya radiasi
nuklir yang besar sebagai konsekuensi dari ledakan itu.
"Pada reaktor nuklir, energi dihasilkan dari
reaksi fisi atau pembelahan inti atom." Reaksi fisi juga menghasilkan
energi radioaktf yang akan meluruh. Jumlah energi yang dihasilkan dari suatu
reaksi fisi adalah total dari energi fisi dan energi peluruhan radioaktif.Besar
kecilnya energi yang dihasilkan dalam reaksi fisi tergantung dari banyak
sedikitnya proses fisi. Reaksi fisi bisa dikendalikan dengan batang kendali
atau control rods. Jika seluruh batang kendali dimasukkan, maka
reaktor akan padam, dikenal dengan istilah shut down.Pengamanan
reaktor nuklir mengenal jargon 3C, yakni Control, Cool dan Contain.
Control terkait upaya mencegah peningkatan tajam energi, Cool terkait
dengan upaya mendinginkan bahan bakar, dan Contain berkaitan dengan
upaya menjaga bahan radioaktif agar tetap dalam reaktor.
"Perlu diingat bahwa ketiganya bisa berfungsi
sebagai aspek pertahanan," katanya. Kalau kontrol tak berfungsi, maka
masih ada sistem pendingin. Kemudian, jika sistem pendingin tak juga berfungsi,
maka masih terdapat pengungkung reaktor yang akan mencegah lepasnya materail
radioaktif, ledakan di reaktor Fukushima 1 berhubungan dengan kegagalan pada
sistem proteksi dan faktor yang berkaitan dengannya. Ketika gempa terjadi,
sistem kontrol sebenarnya berhasil berfungsi dengan memadamkan reaktor sehingga
reaksi fisi di dalam reaktor tak terjadi lagi."Akan tetapi, masih ada
energi dari peluruhan radioaktif. Pada saat reaktor padam, masih ada 7 persen
dari 1.553 MW, atau sebesar 107 MW," ungkapnya. Dalam kondisi tersebut,
sistem pendingin seharusnya bekerja untuk mengalirkan air saat awal sistem
tersebut berfungsi.Sayangnya, sistem pendingin akhirnya ngadat setelah satu jam
sebab generator listrik mati akibat tsunami. "Situasi tersebut dikenal
dengan istilah LOFA (loss of flow accident), yakni pendingin tetap
ada, namun tidak mengalir," papar Alex. Akibatnya panas tak bisa ditransfer.Menurut
Alex, ada dua fenomena yang bisa terjadi. Pertama, naiknya suhu pendingin
memicu pendidihan sehingga bagian atas reaktor tertutup uap air. "Jika ini
terjadi, kemungkinan pelelehan bahan bakar besar. Jika bahan bakar meleleh,
bahan radioaktif akan terlepas ke sistem pendingin," jelas Alex.
Kemungkinan kedua adalah kenaikan suhu selongsong
bahan bakar. Selongsong merupakan pembungkus bahan bakar yang terbuat dari
logam campuran Zirkonium. Jika suhu meningkat hingga 900 derajat celsius, maka
zirkonium akan teroksidasi oleh air sehingga menghasilkan hidrogen.Alexander
mengungkapkan, hingga saat ini belum jelas fenomena apakah yang terjadi. Namun,
ia menduga bahwa hidrogen yang terakumulasi bereaksi dengan oksigen sehingga
terjadi ledakan hidrogen. Hal tersebut menyebabkan ledakan di Fukushima 1 Unit
1. Kekuatan ledakan cukup kuat untuk meruntuhkan bangunan di sekitarnya, namun
tidak sampai merusak selongsong pelindung reaktor.
Faktanya, ledakan terjadi di reaktor-reaktor
tersebut setelah TEPCO (Tokyo Power Electric Company) mengalirkan air laut
untuk mendinginkan reaktor secara langsung. Terjadinya ledakan juga disebut
bagian dari proses pendinginan reaktor yang tidak membahayakan reaktor
tersebut.
Radiasi dilaporkan telah mencapai Tokyo, tapi tidak
membahayakan kesehatan manusia. Pejabat pemerintah Metropolitan Tokyo
mengungkapkan, "Kami memantau tingkat radiasi yang melampaui batas normal
terjadi pagi ini di Tokyo. Namun, kami tidak menilai bahwa hal itu sudah berada
dalam level yang berbahaya bagi tubuh manusia."Permbangkit listrik tenaga
nuklir itu berada 250 kilometer timur laut Tokyo. Kantor Berita Kyodo juga
melaporkan bahwa tingkat radiasi di kota Maebashi, 100 kilometer utara Tokyo,
naik 10 kali lipat di atas batas normal.
Radiasi bocor dari keempat reaktor PLTN Fukushima.
Pemerintah memperingatkan warga untuk tetap di rumah menghindari terpapar udara
luar.Dalam pernyataan yang disiarkan televisi, PM Naoto Kan mengatakan radiasi
menyebar dari empat reaktor PLTN Fukushima Dai-ichi. Ini setelah terjadi
ledakan di reaktor ketiga dan kebakaran di reaktor keempat .Ini merupakan
krisis nuklir terburuk yang dihadapi Jepang sejak tragedy bom atom Hiroshima da
Nagasaki. Ini juga pertama kali muncul ancaman radiasi nuklir terbesar di dunia
sejak peristiwa Chernobyl 1986.Kebocoran reaktor nuklir yang berikutnya terjadi
di Atucha, Argentina, pada 2005. Kala itu pekerja di reaktor nuklir terpapar
radiasi yang melebihi ambang batas. Juga terjadi di Cadarache, Prancis, pada
1993, ketika kontaminasi radioaktif menyebar di lingkungan sekitar tanpa
sengaja. Bencana kecelakaan PLTN level 2 juga terjadi di Forsmark, Swedia, pada
2006 saat fungsi keamanan rusak sehingga mengakibatkan kegagalan di sistem
penyuplai tenaga darurat di PLTN.Begitu pula di Sellafield, Inggris, pada 2005.
Kala itu ada kebocoran material radioaktif dalam jumlah besar di dalam
instalasi. Terjadi juga di Vandellos, Spanyol, pada 1989. Di tahun itu ada
kecelakaan yang diakibatkan oleh kebakaran sehingga mengakibatkan hilangnya
sistem keamanan di stasiun tenaga nuklir.
Kebocoran radioaktif juga terjadi dalam jumlah
terbatas sehingga membutuhkan tindakan penanganan. Beberapa orang tewas akibat
radiasi. Beberapa kerusakan terjadi di reaktor inti. Kebocoran radiasi dalam
jumlah besar terjadi dalam instalasi, hal itulah yang memungkinkan publik
terpapar. Hal ini bisa timbul akibat kecelakaan besar atau kebakaran.Kecelaaan
ini terjadi di Windscale Pile, Inggris, pada 1957. Kala itu material radioaktif
bocor ke lingkungan sekitar sebagai akibat dari kebakaran di reaktor inti. PLTN
Three Mile Island, AS, juga mengalaminya pada 1979, di mana beberapa reaktor
inti rusak.Kebocoran reaktor nuklir terburuk dalam sejarah terjadi di
Chernobyl, Ukraina pada April 1986. Selain memicu evakuasi ribuan warga di sekitar
lokasi kejadian, dampak kesehatan masih dirasakan para korban hingga
bertahun-tahun kemudian misalnya kanker, gangguan kardiovaskular dan bahkan
kematian. Secara alami, tubuh manusia memiliki mekanisme untuk melindungi diri
dari kerusakan sel akibat radiasi maupun pejanan zat kimia berbahaya lainnya.
Namun seperti dikutip dari Foxnews, radiasi pada tingkatan tertentu tidak bisa
ditoleransi oleh tubuh dengan mekanisme tersebut.
Kebocoran radioaktif dengan jumlah besar terjadi
sehingga berdampak luas pada kesehatan dan lingkungan. Karena itu butuh respons
dan tindakan jangka panjang. Dialami oleh PLTN Chernobyl, Ukraina, pada 1986.
Kala itu reaktor nomor empat meledak. Akibatnya terjadilah kebakaran dan
bocornya radioaktif dalam jumlah besar. Lingkungan dan masyarakat terpapar
radiasi ini. Uap radioaktif itu mengandung yodium 131, cesium 137 dan xenon
yang volumenya 100 kali bom atom Hiroshima. Uap radioaktif menyebar ke Uni
Soviet, Eropa Timur, Eropa Barat dan Eropa Utara. Sebagian besar warga di Ukraina,
Belarusia dan Rusia diungsikan. Kala itu lebih dari 336.000 orang mengungsi.
Pada 32 tahun yang lalu, Amerika Serikat (AS)
dilanda kecelakaan reaktor nuklir terbesar dalam sejarah negara itu. Salah satu
reaktor pada pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN) Three Mile Island
mengelami kerusakan sehingga mengalami kebocoran radioaktif.Menurut stasiun
televisi History Channel, peristiwa itu berlangsung pada dini hari ketika katup
tekanan di reaktor Unit-2 gagal berfungsi. Ini mengakibatkan radiasi pada fasilitas
pendingin dan air yang sudah tercemar itu mengalir ke gedung-gedung di
sebelahnya. Komponen inti pada reaktor nuklir terancam meleleh sehingga
mengakibatkan radiasi skala besar. PLTN itu dibangun pada 1974 di pinggir
sungai Susquehanna, negara bagian Pennsylvania, dan baru beroperasi pada 1978.
Namun, setahun kemudian, PLTN mengalami kebocoran. Tidak mau berisiko timbulnya
korban jiwa, Gubernur Pennsylvania saat itu, Dick Thornburgh, langsung
memerintahkan evakuasi. Dalam beberapa hari berikut, lebih dari seratus ribu
orang yang berada di sekitar PLTN Three Mile Island mengungsi ke tempat yang
jauh. Presiden AS saat itu, Jimmy Carter, sampai turun tangan mengatasi
bocornya radioaktif di PLTN Three Mile Island. Beruntung, reaktor yang rusak
itu tidak meledak dan komponen inti tidak sampai meleleh. Situasi pun
terkendali dan radiasi tidak sampai menyebar luas.Namun, sejak saat itu,
kepercayaan publik AS atas keamanan PLTN merosot drastis. Reaktor yang rusak
itu tidak digunakan lagi.
C. Kejadian (kronologi) tragedi fukhusima
D. Dampak kebocoran reaktor nuklir bagi
manusia dan lingkungan
1. Dampak kebocoran reaktor nuklir bagi
manusia
Kebocoran nuklir terjadi ketika
sistem pembangkit tenaga nuklir atau kegagalan komponen menyebabkan inti
reaktor tidak dapat dikontrol dan didinginkan sehingga bahan bakar nuklir yang
dilindungi – yang berisi uranium atau plutonium dan produk fisi radioaktif –
mulai memanas dan bocor. Sebuah kebocoran dianggap sangat serius karena
kemungkinan bahwa kontainmen reaktor mulai gagal, melepaskan elemen radioaktif
dan beracun ke atmosfer dan lingkungan. Dari sudut pandang pembangunan, sebuah
kebocoran dapat menyebabkan kerusakan parah terhadap reaktor, dan kemungkinan
kehancuran total.
Beberapa kebocoran nuklir telah
terjadi, dari kerusakan inti hingga kehancuran total terhadap inti reaktor.
Dalam beberapa kasus hal ini membutuhkan perbaikan besar atau penutupan reaktor
nuklir. Sebuah ledakan nuklir bukanlah hasil dari kebocoran nuklir karena,
menurut desain, geometri dan komposisi inti reaktor tidak membolehkan kondisi
khusus memungkinkan untuk ledakan nuklir. Tetapi, kondisi yang menyebabkan
kebocoran dapat menyebabkan ledakan non-nuklir. Contohnya, beberapa kecelakaan
tenaga listrik dapat menyebabkan pendinginan bertekanan tinggi, menyebabkan
ledakan uap.
Kebocoran nuklir adalah dampak
yang paling ditakutkan di balik manfaaat energi nuklir bagi manusia. Dalam
catatan sejarah manusia terdapat kejadian kecelakan nuklir terbesar di dunia di
antaranya adalah kecelakaan Chernobyl, Three Mile Island Amerika dan mungkin di
Fukushima Jepang.
Diantaranya dampak dari kebocoran reaktor nuklir
adalah :
1.
Dampak sesaat atau jangka pendek akibat radiasi tinggi
di sekitar reaktor nuklir antara lain mual muntah, diare, sakit kepala dan
demam.
2.
Sedangkan dampak jangka menengah atau beberapa hari
setelah paparan adalah pusing, mata berkunang-kunang. Disorientasi atau bingung
menentukan arah, lemah, letih dan tampak lesu, muntah darah atau berak darah,
kerontokan rambut dan kebotakan, tekanan darah rendah , gangguan pembuluh darah
dan luka susah sembuh.
3.
Dampak jangka panjang dari radiasi nuklir umumnya
justru dipicu oleh tingkat radiasi yang rendah sehingga tidak disadari dan
tidak diantisipasi hingga bertahun-tahu(seperti yang sudah terjadi di Ukraina).
4.
Beberapa dampak
kesehatan akibat paparan radiasi nuklir jangka panjang antara lain Kanker
terutama kanker kelenjar gondok, mutasi genetik, penuaan dini dan gangguan
sistem saraf dan reproduksi.
Dampak kebocoran reaktor nuklir secara
spesifik terhadap manusia :
1.
RAMBUT – Rambut akan menghilang dengan cepat, bila
terkena radiasi di 200 Rems atau lebih. Rems merupakan satuan dari kekuatan
radioaktif.
2.
OTAK – sel-sel otak tidak akan rusak secara langsung
kecuali terkena radiasi berkekuatan 5000 Rems atau lebih. Seperti halnya
jantung, radiasi membunuh sel-sel saraf dan pembuluh darah dan dapat
menyebabkan kejang dan kematian mendadak.
3.
KELENJAR GONDOK – Kelenjar tiroid sangat rentan
terhadap yodium radioaktif. Dalam jumlah tertentu, yodium radioaktif dapat menghancurkan
sebagian atau seluruh bagian tiroid.
4.
SISTIM PEREDARAN DARAH – Ketika terkena radiasi sekitar
100 Rems, jumlah limfosit darah akan berkurang, sehingga korban lebih rentan
terhadap infeksi. Gejala awal ialah seperti penyakit flu.
5.
JANTUNG – Bila terkena radiasi berkekuatan 1000 sampai
5000 Rems mengakibatkan kerusakan langsung pembuluh darah dan menyebabkan gagal
jantung dan kematian mendadak.
6.
SALURAN PENCERNAAN – Radiasi dengan kekuatan 200 rems
akan menyebabkan kerusakan pada lapisan saluran usus dan dapat menyebabkan
mual, muntah dan diare berdarah.
7.
SALURAN
REPRODUKSI – Saluran reproduksi akan merusak saluran reproduksi cukup dengan
kekuatan di bawah 200 Rems. Dalam jangka panjang, korban radiasi akan mengalami
kemandulan.
1.
Dampak kebocoran reaktor nuklir terhadap
lingkungan
Tidak hanya berdampak pada
kesehatan manusia, dampak lainnya terhadap lingkungan diantaranya akan terjadi
hujan asam dimana melalui ini akan menyebarkan radiasinya, disamping itu
tumbuhan dan hewan juga akan mati khususnya di daerah yang radius terkena
pencemarannya.
Mengingat bahaya yang ditimbulkan dari kebocoran
tersebut kita harus mengantisipasi beberapa pencegahan yang diusahakan agar
tidak menyebarkan radiasi reaktor nuklir.
BAB III
PENUTUP
A.
KESIMPULAN
Reaktor nuklir adalah tempat
terjadinya reaksi inti berantai terkendali, baik pembelahan inti (fisi) ataupun
penggabungan inti (fusi). Reaksi yang terjadi pada reaktor nuklir baik untuk
reaktor penelitian maupun reaktor daya konvensional, masih didasarkan pada
terjadinya reaksi pembelahan inti fissil (inti dapat belah) oleh tembakan
partikel neutron.Reaktor nuklir memang merupakan sumber pembangkit energi yang
cukup potensial dewasa ini, mengingat sumber energi dunia mengalami krisis jika
dibandingkan dengan kebutuhan energi dunia. Akan tetapi, setiap teknologi pasti
memiliki kekurangan atau risiko yang harus ditanggung akibat kesalahan,
keteledoran, ataupun hal lain yang menyebabkan teknologi tersebut justru
memberi dampak sebaliknya. Dalam hal ini, hal yang harus diwaspadai dari
reaktor nuklir adalah efek kebocorannya.
Kebocoran nuklir terjadi ketika
sistem pembangkit tenaga nuklir atau kegagalan komponen menyebabkan inti
reaktor tidak dapat dikontrol dan didinginkan sehingga bahan bakar nuklir yang
dilindungi – yang berisi uranium atau plutonium dan produk fisi radioaktif –
mulai memanas dan bocor.Kebocoran reaktor nuklir dapat memberikan dampak yang
serius baik terhadap (kesehatan) manusia maupun lingkungan. Dampak terhadap
manusia yang terpapar radiasi ada yang berjangka panjang maupun pendek, di
antaranya pusing dan mual (jangka pendek) hingga kanker sebagai akibat mutasi
gen (jangka panjang). Dampak bagi lingkungan di antaranya adalah hujan asam.
B.
SARAN
Dikarenakan kebocoran reaktor
nuklir memberikan dampak yang cukup serius bagi kesehatan manusia dan
lingkungan, maka prosedur pencegahan sangat diperlukan untuk meminimalisir
terjadinya hal yang tidak diinginkan. Diperlukan juga prosedur penanganan yang
tepat apabila peristiwa kebocoran telah terjadi.
DAFTAR PUSTAKA
Adiwardojo, dkk. 2009. Mengenal Reaktor Nuklir
dan Manfaatnya. Jakarta : Badan Tenaga Nuklir Nasional Pusat Diseminasi
Iptek Nuklir.
Ikawati, Yuni, dkk. 2008. 50 Tahun BATAN
Berkarya. Jakarta : Badan Tenaga Nuklir Nasional.
Sagala, F.P., dkk. 2003. Model Atom, Uranium
dan Prospeknya sebagai Energi Masa Depan. Jakarta : Badan Tenaga Nuklir
Nasional Pusat Diseminasi Iptek Nuklir.
http://www.suaramedia.com/berita-dunia/asia/40822-drama-tragedi-nuklir-jepang-hancurkan-citra-as.html diakses tanggal 12 april jam 08.00 WITA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar